Marhaban Yaa Ramadhan Manusia Asalnya dari pada tanah, makan hasil tanah, berdiri di atas tanah, akan kembali ke tanah, kenapa masih bersifat langit. Demikian pembuka kata yang disampaikan oleh Pengurus Bina Mental Pengadilaj Agama Medan dalam acara Bina Mental terakhir di bulan Sya'ban 1440 H/2019 sekaligus penyambutan Bulan Suci Ramadhan 1440 H.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Almukarram Drs. Aidil (Wakil Panitera Pengadilan Agama Medan), setelah itu dilanjutkan penyampaian taushiyah oleh Bpk Drs. H. Hudri, SH., MH (Hakim senior Pengadilan Agama Medan).
Bpk Drs. H. Hudri, SH., MH mengawali materi taushiyahnya mengulas suatu tradisi sebagian wilayah Indonesia adanya kebiasaan menyambut Bulan Ramadhan dengn acara "punggahan" dari asal kata munggah (artinya naik). Silahkan mentafsirkan sendiri apa yg dimaksud dengan "naik" dimaksud, karena kita semua adalah cendikiawan, lalu disambut tawa oleh jama'ah.
Dalam taushiyah pamungkasnya Bpk Drs. H. Hudri, SH., MH menyampaikan jauhilah sifat: ayam jago, burung gagak, burung merak, dan merpati, yang mana dari keempat burung tersebut memiliki sifat kesombongan. Bulan suci Ramadhan membawa kita latihan untuk menjauhinya.
Acara dirangkai dengan pemberian uang tali kasih secara simbolis kepada Pegawai dan honorer oleh Ketua Pengadilan Agama Medan (Bpk Drs. H. Misran, SH., MH). Pemerintah telah memberikan jadwal kinerja bagi ASN dengan memberikan keringanan jam kerja dan jam istirahat yang layak, dan tidak mengurangi kedisiplinan kita dalam pelayanan peradilan kepada masyarakat, demikian pengarahan Ketua dalam menutup kata sambutannya. Acara ditutup dengan makan bersama usai Shalat Jum'at. (mus-humas)